Assalamualaikum,
Sudah lebih dari satu minggu terakhir ini curah hujan di Bandung mulai meningkat. Cuaca yang tidak menentu ini jelas berdampak pada kesehatan dan kondisi badan. Musim pancaroba yang rentan akan virus dan penyakit, membuat kita harus semakin waspada dan berhati-hati. Seperti yang saya alami beberapa hari sebelumnya, anggota keluarga di rumah silih berganti mengalami flu dan batuk. Semakin khawatir lagi sama kondisi anak yang rentan akan penyakit. Butuh perhatian ekstra untuk mencegahnya.
Sempet kepikiran juga sih, kok cuaca sekarang susah banget diprediksi ya ? Ngerasa gak sih, kadang dalam satu hari bisa aja kerasa panas banget, tapi sorenya hujan besar. Perubahan cuaca yang begitu drastis tentu berdampak juga sama kondisi badan saat ini.
Ternyata hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan suhu yang drastis pada bumi. Kalau kita perhatikan banyak banget berita hujan es yang disertai angin kencang, bahkan di beberapa daerah bisa terjadi hujan lebat yang berakibat banjir di mana-mana, duh serem banget kan.
Mengutip artikel yang diterbitkan oleh BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Gefisika), "perubahan iklim di Indonesia tahun ini memasuki perubahan iklim yang bisa dibilang cukup ekstrim, karena berdasarkan data dari 88 stasiun pengamat BMKG di Indonesia, suhu udara normal di bulan September periode 1991 – 2020 adalah sebesar 26,8 C, sedangkan suhu udara di bulan September 2022 ini mencapai 27 C, yang dimana terjadi kenaikan suhu sebesar 0,2 C dan merupakan nilai kenaikan tertinggi ke-10 sepanjang periode data pengamatan sejak tahun 1981."
Sumber : Pinterest upload by Vecteezy.com |
Dari data di atas aja, udah jelas banget kalo iklim di dunia khususnya di Indonesia sedang tidak baik-baik aja kan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi sehingga perubahan iklim menjadi sangat mengkhawatirkan, siapa yang harus disalahkan ? ya kita, manusia - manusia yang numpang hidup di bumi tapi kurang bisa menjaga bumi.
Emang separah apa sih perubahan iklim bagi kehidupan di bumi ?
Sebelumnya, yuk kita bahas dulu apa sih perubahan iklim ? perubahan iklim adalah fenomena perubahan signifikan yang terjadi pada iklim, suhu, udara dan curah hujan. Biasanya perubahan iklim ini terjadi karena pergeseran yang bersifat alami dan terjadi dalam periode jangka panjang, tapi sejak periode tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama dengan pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan gas yang memerangkap panas.
Penyebab adanya perubahan iklim ini tentu ga lepas dari peran manusia dan segala aktivitasnya. Bertambahnya kendaraan bermotor, membuat bertambah pula polusi udara. Sehingga hasil pembakaran kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang karbondioksida dan gas panas nomor satu bagi bumi. Selain bertambahnya kendaraan di kota-kota besar, hilangnya lahan hijau dan hutan yang digantikan dengan bangunan besar pun menjadi masalah selanjutnya.
Bayangin, satu-satunya sumber kehidupan manusia saat ini justru semakin berkurang. Pohon-pohon hijau satu per satu mulai ditebang, hutan-hutan perlahan berubah menjadi pemukiman dan gedung besar, lalu dimana lagi paru-paru bumi saat ini ?
Jika kita perhatikan, ternyata banyak banget hal yang bisa memicu timbulnya perubahan iklim saat ini, misalnya seperti :
1. Penebangan Hutan Secara Liar
Hampir 80% lahan di Indonesia adalah hutan. Sejak tahun 1800 hingga saat ini, perlahan hutan hijau ini tergantikan oleh lahan pertanian, peternakan hingga gedung-gedung pencakar langit yang semakin bertambah. Padahal ketika pohon ditebang, pohon akan melepaskan karbon yang mereka simpan, sehingga secara otomatis kemampuan alam untuk melindungi atmosfer dari emisi pun ikut berkurang.
2. Bertambahnya kendaraan Bermotor
Salah satu penyebab timbulnya perubahan iklim yaitu dari hasil pembakaran fosil yang dihasilkan oleh kendaraan. Tapi, justru saat ini kendaraan bermotor merajalela dimana-mana. Misalkan, satu keluarga di Indonesia minimal memiliki satu unit motor, jika kita hitung berdasarkan data kependudukan tahun 2021, Indonesia memiliki 83,87 juta kepala keluarga yang artinya ada sekitar 83 juta kendaraan bermotor yang lalu lalang di Indonesia setiap harinya. Kebayang kan sebanyak apa polusi yang dihasilkan dalam satu hari ? Sehingga gak bisa dipungkiri lagi kalo selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim.
3. Mengkonsumsi Secara Berlebihan
Konsumsi rumah tangga, penggunaan listrik, makanan dan sampah yang kita hasilkan setiap hari pun berkontribusi dalam menghasilkan emisi gas rumah kaca. Karena semua barang, listrik dan makanan yang kita pakai dibuat dengan menggunakan mesin-mesin yang dapat beroperasi dengan adanya pembakaran fosil.
4. Manufaktur
Semakin hari, jumlah perusahaan manufaktur di indonesia kian bertambah. Mesin-mesin manufaktur ini pun gak ketinggalan dalam kontribusi gas emisi. Sebagian besar mesin yang digunakan membutuhkan energi yang berasal dari pembakaran bakan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas alam. Hasil pembakaran ini lah yang kemudian berubah menjadi gas panas yang terperangkap dalam bumi, sehingga menimbulkan polusi dan perubahan iklim di bumi.
Jika ada penyebab, pasti ada juga dampaknya. Nah beberapa dampak yang dihasilkan atas timbulnya perubahan iklim saat ini yaitu,
1. Suhu Udara Yang Semakin Panas
Akibat yang paling dirasakan saat ini karena adanya perubahan iklim, yaitu suhu udara yang semakin panas. Hal ini tentu dihasilkan dari adanya pembakaran bahan bakar fosil seperti yang dijelaskan sebelumnya. Gas panas yang dihasilkan terperangkap dalam atmosfer bumi sehingga membuat suhu udara di dalam bumi terus bertambah.
2. Cuaca Yang Sulit Diprediksi
Perubahan suhu menyebabkan perubahan pula pada curah hujan. Hasilnya curah hujan akan semakin lebat dan terjadi badai dimana-mana. Hal ini sudah kita rasakan saat ini, bahkan di beberapa wilayah, terjadi hujan es disertai angin kencang yang menyebabkan banjir dan longsor sehingga menghancurkan pemukiman masyarakat dan kerugian materil yang tidak sedikit.
3. Terjadi Kekeringan
Semakin panas suhu bumi, kuantitas dan kualitas air pun semakin berkurang. Beberapa daerah di Indonesia aja contohnya, air bersih mulai susah didapat. Jika hal ini terus dibiarkan, badai pasir dan debu akan semakin merusak yang menyebabkan lama kelamaan lahan pangan bisa menjadi gurun gersang yang meluas dan kelaparan semakin menghantui kehidupan manusia.
4. Penyakit dan Resiko Kesehatan
Hilangnya air bersih tentu berakibat pula bagi kesehatan manusia. Timbulnya kekeringan dan kelaparan membuat berbagai macam jenis penyakit dengan mudah masuk ke dalam tubuh manusia. Jika wabah penyakit menyebar, sedikit demi sedikit populasi manusia pun akan semakin berkurang.
5. Berkurangnya Produksi Oksigen
Hutan semakin menipis, oksigen pun akan semakin berkurang. Hutan adalah paru-paru bumi yang mengikat karbon dioksida dan mengubahnya menjadi oksigen sebagai sumber utama hidup manusia. Jika hutan tidak ada, siapa lagi yang akan menghasilkan oksigen ? Darimana manusia mendapatkan oksigen ? Bagaimana manusia bisa bernafas ? Jujur, ngeri banget kalo harus ngebayangin kita hidup tanpa ada oksigen. Naudzubillah.
Membayangkan kondisi bumi dengan aktivitas yang sama seperti saat ini tanpa adanya usaha nyata untuk mencegah perubahan iklim yang semakin parah, membuat saya makin ngerasa takut dan sedih. Gak kebayang, apa yang akan kita wariskan untuk anak cucu kita nanti ? Akankan mereka bisa merasakan nikmatnya bernafas seperti saat ini ? Bisakah mereka mendapatkan air sebersih air di masa ini ? Bisakah mereka merasakan asiknya bermain di luar rumah seperti kita rasakan ketika masih kecil ?
Sumber : Pinterest upload by Malik Al-Zaidan |
Perubahan iklim ini masih bisa kita cegah kok, hutan adalah solusinya. Hutan adalah jawaban dan kunci dari masalah kita saat ini. Karena pohon memiliki peran yang sangat penting dalam upaya meredam kenaikan gas rumah kaca. Pohon menyerap karbondioksida yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan manusia, dan mengubahnya menjadi oksigen sumber utama kehidupan manusia. Jika hutan kembali, maka kehidupan manusia pun akan kembali. Nyatanya Indonesia adalah salah satu negara yang beruntung karena memiliki wilayah hutan tropis yang sangat luas. Langkah terakhir yaitu dari diri kita sendiri, mulai sadar tentang perubahan iklim ini dan sama-sama kita perbaiki lagi hutan di Indonesia.
Kebijakan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah perubahan iklim ?
Beberapa langkah yang bisa kita lakukan dalam upaya menekan adanya perubahan iklim yang semakin parah yaitu dengan menggalakkan kegiatan menanam pohon. Salah satu kebijakan yang bisa dilakukan yaitu memberikan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya pohon bagi kehidupan manusia. Menurut saya, kita bisa mulai dari lingkungan terdekat misalnya keluarga. Jika satu keluarga bisa menanam pohon minimal 1 pohon dalam satu bulan, bisa kita bayangkan dalam satu tahun kita sudah menanam kurang lebih 996 juta pohon untuk menolong kehidupan anak cucu kita nanti karna semua yang kita lakukan adalah #UntukmuBumiku
Foto Dokumen Pribadi |
Langkah selanjutnya dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi. Kita bisa mulai dengan rutin menggunakan angkutan umum untuk aktivitas sehari-hari. Selain mengurangi kemacetan, cara ini pun bisa mengurangi tingginya polusi bagi udara.
Yang terakhir, kita bisa mulai mengurangi sampah rumah tangga. Mengurangi penggunaan plastik ketika berbelanja adalah satu cara sederhana yang bisa kita lakukan. Hal ini dapat mengurangi produksi sampah bagi bumi kita.
Yuk sebagai #MudaMudiBumi, sama-sama kita cintai bumi tempat kita tinggal ini, jangan biarkan #SelimutPolusi membuat bumi kita bingung dan sedih. Bumi sedang tidak baik-baik saja, tapi kita #TeamUpForImpact bisa menolongnya. Kita bisa membuat bumi kembali sehat dan tersenyum lebar kembali.
Wassalam,
Firda Winandini
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah membaca :) Silahkan berkomentar dengan sopan hehe :)