Assalamualaikum,
Kota Lampung memang terkenal dengan wisata lautnya yang bagus banget. Dan pulau yang paling terkenal disana namanya Pulau Pahawang. Ada yang sudah pernah kesana ? Keindahan pantai yang memanjakan mata dan wisata bawah lautnya paling diminati setiap wisatawan yang berkunjung kesana selalu menjadi daya tarik Pulau Pahawang. Rasanya belum pas kalau berkunjung ke Lampung tapi tidak menikmati hasil karya Tuhan yang satu ini.
Bersyukur banget dua bulan lalu saat saya berkunjung ke rumah kakak di Lampung untuk menengok keponakan tercinta, Baby John, saya bisa sekalian wisata snorkeling juga. Waktu itu saya ambil cuti sekitar 2 hari dari kantor. Kebetulan ada tanggal merah di hari Jumat dan Minggu, jadi sekitar empat hari lamanya saya bisa nikmatin indahnya kota Lampung dan tempat wisata disana.
Hari ketiga di Lampung, saya dan kedua kakak saya berencana untuk main di pantai yang jaraknya gak terlalu jauh dari rumah. Kakak ipar, mama, dan my baby John kita tinggal di rumah soalnya kasian si baby kalau ikut panas - panasan. Niatnya cuma mau refreshing dan main air aja, maklum di Bandung mah ga pernah nemu pantai, jadi sekalinya main ke tempat yang dikelilingi pantai mucullah naluri katro saya hahaha.
Di tengah perjalanan ke pantai, kami bertiga mikir - mikir lagi "Yakin nih cuma mau ke pantai biasa?" tanya kakak kedua saya. Akhirnya kami bertiga mutusin buat ke pantai yang sedikit agak jauh, biar ga menyesal di kemudian hari hehe. Di perjalanan saya mikir lagi, kok kayanya sayang banget kalo gak dilanjut ke pulau Pahawang, dan dengan kesungguhan hati akhirnya kami memutuskan buat kesana. Yeeaaayyyy!!!! (tau aja adeknya kepengen pake banget kesana).
Perjalanan kami ke Pulau Pahawang memakan waktu sekitar tiga jam. Berasa dari Bandung mau ke Garut ini mah. Saking udah bosen di mobil, saya sampe ngantuk. Eh tapi pas lagi ngantuk - ngantuknya, tiba - tiba mata saya seger lagi karena pemandangan di sepanjang perjalanan yang sayang banget buat ditinggal tidur. Di sepanjang jalan ditanami pohon pisang secara Lampung kan terkenal sama oleh - oleh keripik pisang coklatnya. Dan sejauh mata memandang, akhirnya pemandangan laut biru terlihat juga. Baru liat lautnya aja hati udah bahagia banget.
Beberapa pintu masuk pantai sudah kami lewati, tapi kok Pulau Pahawang belum keliatan. Saya lupa nama pantai - pantai yang sudah saya lewati sebelumnya, yang jelas ada sekitar tiga sampai empat pantai sepertinya. Hanya saja pantai - pantai sebelum Pulau Pahawang ini seperti pantai kebanyakan, yang hanya bisa dinikmati untuk memanjakan mata aja karena disana gak diperbolehkan buat berenang atupun snorkeling.
Saking terpesonanya sama pemandangan pantai di sepanjang perjalanan, gak sadar ternyata kami sudah sampai di daerah wisata Pulau Pahawang. Disana kami menyewa perahu dan perlengkapan snorkeling sebesar Rp. 500.000 / perahu sudah termasuk abang supir perahu dan Rp. 100.000 / orang untuk perlengkapan snorkelingnya. Sebenernya kalau mau wisata ke pulau Pahawang ini lebih baik rombongan sih, karena harga sewa perahunya lumayan gais hihi. Satu perahu bisa mengangkut sekitar 8 orang. Kan lumayan tuh 500 rebu bisa dibagi delapan haha. Dan berhubung kami cuma bertiga kesana, ya mau ga mau perahu hanya mengangkut empat orang saja.
Perahu sudah siap dan perlengkapan snorkeling pun sudah kita pilih. Berangkaaaatttt!!!!
Perjalanan ke lokasi snorkeling ini cukup lama, sekitar satu jam kita berada di atas perahu. Buat yang suka mabok, siap - siap amunisi aja ya karena di tengah laut gelombang airnya makin gede. Lama - lama di atas perahu dengan angin yang ngagelebug bikin saya ngantuk lagi (dasar pelor) tapi sayang ah masa pengalaman pertama malah tidur hehe. Gak kerasa kan akhirnya satu jam berlalu dan saya bisa melihat beberapa perahu yang lain sudah menepi dengan banyak orang berenang di dekatnya. Wooohh lokasi snorkelingnya udah keliatan.
Gak sabar nunggu abang perahu markirin perahunya, saya langsung siap - siap pakai pelampung, kaki katak, dan kacamata sekaligus alat bantu bernapas untuk snorkeling. Awalnya rada takut juga harus turun ke laut dengan modal skill berenang gaya batu. Tapi kakak saya bilang selama pakai pelampung mah mau yang gak bisa renang kaya saya pun dijamin aman. Sebelumnya saya juga diajarin untuk menggunakan alat bantu bernapas dalam air, jadi saat di dalam air biasakan untuk bernapas lewat mulut jangan hidung, karena udara yang masuk kan lewat selang yang digigit.
Gak lupa bismillah dulu sebelum nyemplung, saya beranikan diri buat bertemu dengan ikan - ikan lucu di dalam laut. Akhirnya, byuuurrr berani juga masuk ke laut haha. Gak puas cuma masuk tanpa berenang, saya pun mempraktekan ilmu bernapas tadi. Tapi pas berenang sambil sesekali masuk ke dalam laut, saya rada kecewa soalnya karang - karang yang ada disana rusak. Ketika saya tanya ke abang perahu kok karangnya bisa sampai kaya gitu, abang perahu jelasin memang sebelumnya karang disana bagus - bagus tapi sekarang rusak seperti itu karena beberapa waktu lalu telah terjadi abrasi atau gelombang pasang air laut yang mengikis karang - karang disana. Hmm, sayang banget ya padahal karang disana bagus - bagus.
Semakin ke tengah laut, ternyata kedalaman lautnya semakin nambah. Tapi yang paling menarik perhatian saya, di area snorkeling ini di bawah laut dibuat sebuah patung selamat datang untuk spot foto - foto pengunjung. Tapi berhubung saya gak bawa pelindung hape anti air jadi gak bisa ambil foto saat di bawah laut. Nyesel sih tapi gimana lagi. Yang saya bawa hanya air laut yang entah sudah berapa liter saya minum gegara belum ahli saat bernapas di bawah laut.
Saya juga gak lupa buat kasih makan ikan - ikan mungil disana. Seneng lihat ikan - ikan tadi makan roti yang ada di tangan saya. Sambil berenang saya giring ikan - ikan mungilnya untuk mendekati badan saya, dan rasanya geli pas mereka gigit jari - jari saya buat makan rotinya hehe. Sekitar satu jam saya berenang bareng ikan warna - warni, sampe kulit di jari - jari keriput karena kedinginan. Buru - buru saya naik lagi ke perahu dan istirahat sebentar sebelum lanjutin perjalanan ke bagian pulau Pahawang yang lain . Pulaunya masih satu kawasan dengan Pulau Pahawang, bahkan masih satu nama sih hehe. Disana kita bisa berdiri di tengah laut yang hanya memiliki kedalaman setinggi lutut orang dewasa. Kapan lagi bisa berdiri tengah laut tanpa takut tenggelam hehe.
Tapi gak akan saya ceritain sekarang, nanti aja di tulisan berikutnya yaaaa. Wait!
Oh iya, buat temen - temen yang mau coba pengalaman snorkeling di Pulau Pahawang kaya saya, jangan lupa untuk selalu menggunakan sunblock dan bawa bekal makan siang. Soalnya abis berenang bareng ikan yang unyu - unyu di laut, pasti perut kalian langsung demo besar - besaran.
Wassalam,
Firda Wianndini
Di tengah perjalanan ke pantai, kami bertiga mikir - mikir lagi "Yakin nih cuma mau ke pantai biasa?" tanya kakak kedua saya. Akhirnya kami bertiga mutusin buat ke pantai yang sedikit agak jauh, biar ga menyesal di kemudian hari hehe. Di perjalanan saya mikir lagi, kok kayanya sayang banget kalo gak dilanjut ke pulau Pahawang, dan dengan kesungguhan hati akhirnya kami memutuskan buat kesana. Yeeaaayyyy!!!! (tau aja adeknya kepengen pake banget kesana).
Perjalanan kami ke Pulau Pahawang memakan waktu sekitar tiga jam. Berasa dari Bandung mau ke Garut ini mah. Saking udah bosen di mobil, saya sampe ngantuk. Eh tapi pas lagi ngantuk - ngantuknya, tiba - tiba mata saya seger lagi karena pemandangan di sepanjang perjalanan yang sayang banget buat ditinggal tidur. Di sepanjang jalan ditanami pohon pisang secara Lampung kan terkenal sama oleh - oleh keripik pisang coklatnya. Dan sejauh mata memandang, akhirnya pemandangan laut biru terlihat juga. Baru liat lautnya aja hati udah bahagia banget.
Beberapa pintu masuk pantai sudah kami lewati, tapi kok Pulau Pahawang belum keliatan. Saya lupa nama pantai - pantai yang sudah saya lewati sebelumnya, yang jelas ada sekitar tiga sampai empat pantai sepertinya. Hanya saja pantai - pantai sebelum Pulau Pahawang ini seperti pantai kebanyakan, yang hanya bisa dinikmati untuk memanjakan mata aja karena disana gak diperbolehkan buat berenang atupun snorkeling.
Saking terpesonanya sama pemandangan pantai di sepanjang perjalanan, gak sadar ternyata kami sudah sampai di daerah wisata Pulau Pahawang. Disana kami menyewa perahu dan perlengkapan snorkeling sebesar Rp. 500.000 / perahu sudah termasuk abang supir perahu dan Rp. 100.000 / orang untuk perlengkapan snorkelingnya. Sebenernya kalau mau wisata ke pulau Pahawang ini lebih baik rombongan sih, karena harga sewa perahunya lumayan gais hihi. Satu perahu bisa mengangkut sekitar 8 orang. Kan lumayan tuh 500 rebu bisa dibagi delapan haha. Dan berhubung kami cuma bertiga kesana, ya mau ga mau perahu hanya mengangkut empat orang saja.
Perahu sudah siap dan perlengkapan snorkeling pun sudah kita pilih. Berangkaaaatttt!!!!
Perjalanan ke lokasi snorkeling ini cukup lama, sekitar satu jam kita berada di atas perahu. Buat yang suka mabok, siap - siap amunisi aja ya karena di tengah laut gelombang airnya makin gede. Lama - lama di atas perahu dengan angin yang ngagelebug bikin saya ngantuk lagi (dasar pelor) tapi sayang ah masa pengalaman pertama malah tidur hehe. Gak kerasa kan akhirnya satu jam berlalu dan saya bisa melihat beberapa perahu yang lain sudah menepi dengan banyak orang berenang di dekatnya. Wooohh lokasi snorkelingnya udah keliatan.
lagi siap - siap nunggu perahunya maju |
Gak lupa bismillah dulu sebelum nyemplung, saya beranikan diri buat bertemu dengan ikan - ikan lucu di dalam laut. Akhirnya, byuuurrr berani juga masuk ke laut haha. Gak puas cuma masuk tanpa berenang, saya pun mempraktekan ilmu bernapas tadi. Tapi pas berenang sambil sesekali masuk ke dalam laut, saya rada kecewa soalnya karang - karang yang ada disana rusak. Ketika saya tanya ke abang perahu kok karangnya bisa sampai kaya gitu, abang perahu jelasin memang sebelumnya karang disana bagus - bagus tapi sekarang rusak seperti itu karena beberapa waktu lalu telah terjadi abrasi atau gelombang pasang air laut yang mengikis karang - karang disana. Hmm, sayang banget ya padahal karang disana bagus - bagus.
lagi mikir ini perut udah diisi berapa liter air laut |
Saya juga gak lupa buat kasih makan ikan - ikan mungil disana. Seneng lihat ikan - ikan tadi makan roti yang ada di tangan saya. Sambil berenang saya giring ikan - ikan mungilnya untuk mendekati badan saya, dan rasanya geli pas mereka gigit jari - jari saya buat makan rotinya hehe. Sekitar satu jam saya berenang bareng ikan warna - warni, sampe kulit di jari - jari keriput karena kedinginan. Buru - buru saya naik lagi ke perahu dan istirahat sebentar sebelum lanjutin perjalanan ke bagian pulau Pahawang yang lain . Pulaunya masih satu kawasan dengan Pulau Pahawang, bahkan masih satu nama sih hehe. Disana kita bisa berdiri di tengah laut yang hanya memiliki kedalaman setinggi lutut orang dewasa. Kapan lagi bisa berdiri tengah laut tanpa takut tenggelam hehe.
Tapi gak akan saya ceritain sekarang, nanti aja di tulisan berikutnya yaaaa. Wait!
muka menghitam lestreng |
Wassalam,
Firda Wianndini
Mbaaakkkk,
BalasHapusJd mupeeenggg.
Airnya membiru, pemandangannya cihuy pulak. Cakep bgd
iya Mbaaakk pemandangannya emang bagus banget disana, pantainya pasir putih pula. bikin ketagihan ingin kesana lagi
HapusLAh kebayang dikerubutin ikan - ikan, kumaha mun ikan paus yang mendekat?
BalasHapusikan pausnya udah pada jinak sama aku kok hahaha
Hapuswah, serunya snorkeling ya. pemandangan bawah laut memang menakjubkan :)
BalasHapusiya Mbak bener banget
HapusADUUUUUUH pengen banget snorkeling tapi nggak bisa renaaaaaang Dx
BalasHapussnorkeiling ini aman kok Mbak buat yang ga bisa renang juga, soalnya kita kan dikasi pelampung
HapusDaku suka takut kalau snorkeling, takut tenggelam, tapi penasaran :)
BalasHapusselama pakai pelampung aman kok Mbak hehe
HapusWih mantep nih. Snorkeling selalu jadi wishlist saya kalau kelak main ke laut lagi. Dulu pernah mau snorkeling, pak suami ngajakin nyelam. deg-degan banget. MUngkin snorkeling ngga setegang nyelam ya? hehehe..
BalasHapuskalau snorkeling ga senyeremin nyelam Mbak, soalnya kedalaman laut buat snorkeling juga cuma sekitar kurang lebih 10 meter aja
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusayok liburan kesana mumpung akhir taun bntar lagi
Hapuswahhh jadi kangen snorkeling di gili!
BalasHapusdi gili bagus banget ya Teh ? ahh jd kepingin juga
Hapusteh mahal pisan 500ribu wkwkwk *emak irits mah salfokna ke harga mulu* aku juga bisana gaya batu belum pernah pake pelampung dan nyelem gitu :D pengen ih
BalasHapusiya Teh, makanya kalo cuma dikitan doang lebar haha mening rame2 kalo mau kesana biar patungannya ga kegedean wkwk
Hapus