Scooby Doo, Dan Nilai Positif Di Dalamnya

Assalamualaikum,

Kids jaman 90'an pasti udah pada kenal sama film - film kartun yang selalu nemenin liburan di hari Minggu. Kalau jaman saya dulu mah film kartun buat anak - anak ada banyak banget. Sampe kadang tiap hari Minggu pasti rebutan nonton kartun favorit sama 2 kakak cowok yang udah jelas banget mereka lebih berkuasa dibanding saya, maklum tivi di rumah cuma ada satu. hehe

Film kartun anak - anak jaman dulu ada banyaaaakkk, gak kayak sekarang, susah banget buat nemuin kartun untuk anak - anak. Beberapa kartun jaman dulu yang sering saya tonton ada Scooby Doo, Doraemon, Dragon Balls, Sailormoon, daaaaannn masih banyak yang laen. Saking banyaknya gak bisa saya sebutin satu - satu hehe. Dan film kartun yang jadi favorit saya dari dulu si robot kucing yang unyu - unyu, Doraemon. Bahkan sampai sekarang pun tiap yang berhubungan sama si robot kucing ini bikin saya susah ngendaliin nafsu belanja. Entah itu gelas, mangkok, sprei, pokonya kalo bisa semuanya saya sukaaa.

Tapi, sekarang saya gak akan bahas Doraemon, saya ingin bahas tentang kartun anjing warna coklat yang bisa bicara, Scooby Doo. Awalnya pas malem minggu kemarin, kebetulan sambil nyemil di ruang tivi saya nonton filmnya tapi dengan versi manusia. Serasa nostalgia kalau nonton lagi film ini. Temen - temen pasti udah tau kan film Scooby Doo ini nyeritain 4 orang sahabat dan seekor anjing yang dapat bicara. Ada Fred, si cowok tampan yang selalu penasaran dengan misteri - misteri di sekitarnya dan dia merupakan pimpinan dari klub. Velma, cewek berkacamata dan berambut pendek yang pintar, Daphne cewek cantik yang sedikit manja, dan Shaggy cowok kurus yang penakut. Shaggy mempunyai anjing peliharaan yang dapat bicara bernama Scooby, sehingga mereka berlima menjadi sahabat sejati yang tidak dapat dipisahkan karena mereka memiliki tujuan yang sama yaitu berpetualang ke berbagai tempat dan memecahkan berbagai misteri yang sering mereka alami di sekitar mereka.

Tapi, di balik cerita dari film Scobby Doo yang menghibur buat anak - anak ini ternyata ada banyak manfaat dan pelajaran positif  yang bisa diambil.

Mengajarkan anak - anak untuk tidak menjadi penakut

Setiap episode dari kartun Scooby Doo ini memiliki jalan cerita yang hampir sama. Yaitu memecahkan misteri horor yang berhubungan dengan hantu. Tapi di akhir cerita selalu dijelaskan kalau kejadian - kejadian misterius tersebut bukan disebabkan oleh hantu, tapi manusia yang memiliki niat jahat dan melakukan kejahatannya dengan cara menakut - nakuti orang lain. Intinya, film ini ingin mengajarkan anak - anak bahwa hantu itu gak ada supaya anak - anak akan tumbuh menjadi seorang yang berani.

Membantu anak berfikir dalam memecahkan kasus

Setiap kejadian misterius yang dialami oleh Fred, Velma, Daphne, Shaggy dan Scooby sebenarnya adalah petunjuk dalam pemecahan misteri mereka. Dan di akhir cerita ketika semua misteri yang mereka alami terbongkar, mereka berlima akan menjelaskan bagaimana kejadian - kejadian misterius yang sering dialami kliennya bisa terjadi. Ternyata setiap kejadiannya tidak ada unsur ghaib dan semuanya bisa dijelaskan dengan akal pikiran manusia.

Persahabatannya yang sejati

Kartun Scooby Doo ini juga mengajarkan anak - anak untuk memiliki hubungan persahabatan yang baik, meskipun setiap tokoh memiliki karakter berbeda - beda tapi mereka dapat saling membantu satu sam lain.. Dari perbedaan karakter juga, mereka dapat saling melengkapi satu sama lainnya. Seperti Shaggy dan Scooby yang memiliki karakter penakut tapi mereka selalu dibutuhkan oleh teman - temannya dalam setiap pemecahan misteri. Bahkan dengan sikap Shaggy yang kadang dianggap spontan, sebuah kejadian misterius secara tidak sengaja akan terbongkar. Begitu juga Velma yang memiliki karakter pendiam namun otaknya yang encer tentu saja sangat membantu dalam menciptakan strategi penjebakan untuk mengungkap kejahatan dalam setiap kasus.

Pelajaran - pelajaran ini yang selalu dimunculkan di tiap episode kartun Scooby Doo. Walaupun secara tidak langsung, namun pembelajaran melalui media visual seperti ini justru yang sangat mudah melekat pada pemikiran anak - anak. Secara tidak langsung juga anak - anak akan belajar untuk berfikir secara logika dan menghilangkan rasa takut mereka terhadap hantu karena anak - anak akan berkeyakinan bahwa yang namanya hantu pengganggu manusia itu gak ada.

Point terakhirnya, anak - anak akan berfikir bahwa setiap tindakan kejahatan, mau ditutupi seperti bagaimana pun lama - lama akan terbongkar dan mendapat hukuman yang sesuai.

Itulah alasan mengapa saya lebih suka film kartun jaman old dibanding film jaman now. Bahkan sampe umur segini pun masih nyarinya film kartun jaman dulu haha.  Selain banyak pilihan, pelajaran yang bisa diambilnya juga banyak dan tentunya baik buat ditonton.

Wassalam,


Firda Winandini