Negeri Atau Swasta, Kenangannya Masih Sama - Sama Indah

sumber : Google (foto sekolah tercinta)

Assalamualaikum,

Masih sangat jelas di ingatan saya saat pertama kali dinyatakan lulus seleksi penerimaan siswa baru di salah satu sekolah menengah atas negeri favorit di Kota Bandung. Respon pertama saya yang jelas senaaaaaaaang pake banget. Soalnya saat itu sekolah negeri adalah cita - cita pisan hehe

Saat SMA saya masuk ke sekolah negeri yang alhamdulillah termasuk salah satu sekolah negeri favorit. Sekolah saya ini tidak terlalu jauh dari rumah, cukup dengan ongkos 3000. Kata orang jaman putih abu adalah jaman yang paling bikin bahagia dan susah dilupakan. Saya sangat setuju! Karena hampir semua momen yang saya alami disana masih saya ingat sampai hari ini.

Dulu, kelas kami berisikan sekitar 40 siswa. Emang termasuk banyak pake banget, kalau dibandingkan dengan sekolah swasta sekarang ini. Tapi dengan banyaknya siswa disini justru membuat kami memiliki lebih banyak teman. Hanya saja keadaan kelas seperti ini jelas memiliki kekurangan juga. Karena dalam satu kelas yang berisi 40 siswa hanya dipegang oleh satu guru saja. 

ini pas masih jaman unyu unyu

Waktu SMA dulu, hal yang paling membuat saya dan teman - teman bahagia saat jam pelajaran kosong dimana guru mata pelajaran tersebut berhalangan hadir karena suatu urusan. Pokonya segala macam kegiatan bakal ada di sana. Mulai dari baca buku, main game, pergi ke kantin, ngobrol sama temen satu geng, nyanyi, ah yang jelas banyak banget. Mungkin itu salah satu eh maksudnya salah banyak kenakalan kami saat sekolah dulu. Piss

Kalo yang biasa saya lakuin pas jam kosong sih pergi jajan ke kantin untuk mengisi amunisi di perut haha. Emang dasar suka makan kali ya. Jadi ceritanya dulu itu saya punya temen satu geng, sekitar 8 orang. Nah di waktu - waktu membahagiakan seperti itu, kita manfaatin buat pergi ke kantin, beli makanan ringan terus balik lagi ke kelas lanjut ngobrolin mantan pelajaran hahaha.

lagi diajarin B.Jepang

Karena sekolah saya dulu itu adalah sekolah negeri, jam belajar kami tidak terlalu lama. Sekitar pukul 12 siang kami sudah keluar kelas. Mungkin ini juga yang menjadi perbedaan sekolah negeri dengan sekolah swasta. Tapi, buat siswa yang rajin seperti saya, setiap pulang sekolah di hari sabtu biasanya dilanjut dengan kegiatan ekstrakulikuler. Kebetulan waktu itu saya ambil ekskul PMR (Palang Merah Remaja) maksudnya biar pas udah gede nanti (mungkin) bisa menunjang saya untuk menjadi seorang dokter. *cita-cita jaman dulu

Ekstrakulikuler di sekolah saya dulu tidak banyak, mungkin hanya ada sekitar 10-15 ekskul. Dan kami diwajibkan memilih 1 dari 3 ekskul wajib seperti Pramuka, Pmr, atau Paskibra. Sisanya hanya ekskul pilihan seperti English Club, Vocal Group, Tadjimalela, Seni Tari, Bahasa Jepang dan beberapa ekskul lainnya. Namanya juga ga wajib, ada beberapa dari kami yang tidak memilik ekskul pilihan. Jadi selama 3 tahun sekolah ya cuma ikut 1 ekskul aja, itupun ga selalu hadir dan bukan anggota aktif.

kegiatan ekskul sepulang sekolah

Rasanya seperti baru kemarin terdengar keributan di kelas saat guru killer berhalangan masuk, memikirkan pekerjaan rumah yang selalu menumpuk setiap hari, ulangan harian yang membuat was - was saat pergi sekolah, dan cerita sedih, lucu, bahagia di masa putih abu.

Tanpa terasa hari ini sudah memasuki tahun ke 5 saya dan teman - teman berpisah demi mengejar cita - cita dan impian kami masing - masing. Dan alhamdulillah banyak dari kami yang melanjutkan kuliah di universitas negeri favorit juga seperti ITB, Unpad, UPI, UGM, dan universitas negeri favorit di luar pulau jawa juga.

acara perpisahan sekolah

Sekarang semuanya hanya sebatas kenangan yang ga mungkin bisa keulang lagi. Bahkan beberapa diantara kami sekarang sudah ada yang sibuk mengurus anak dan suami/istrinya, ada juga yang sibuk dengan usaha barunya, pekerjaannya, dan persiapan pernikahannya. Senang mendengar kabar mereka yang kini telah sukses menjadi wanita seutuhnya, senang mendengar dia yang sedang melanjutkan pendidikan S2 nya, senang mendengar dia yang sebentar lagi akan naik ke pelaminan. Tapi, wajah - wajah lugu mereka saat SMA dulu tetap ga akan pernah bisa hilang dalam ingatan saya.

Sekolah negeri saat ini mungkin tidak sefemes sekolah swasta, yang dimana jam belajar di sekolah swasta lebih panjang dibanding sekolah negeri, ekstrakulikuler yang lebih banyak, serta kegiatan diluar sekolah lainnya. Tapi, kalau menurut saya semua kenangan dan cerita yang ada di sekolah negeri maupun swasta ga akan pernah bisa hilang dengan mudah dari ingatan kita.

See you on top, gais :)

Tulisan ini diikutsertakan dalam event KEBloggingCollab kelompok Dian Sastro dengan trigger Post "Pilih Sekolah Negeri Atau Swasta" yang ditulis oleh Mei Wulandari.

Wassalam,

Firda Winandini